Selasa, 13 Desember 2022

Kelompok Industri Rumah Tangga Produksi Tempe Barokah

Latar Belakang

Indonesia menghadapi wabah covid-19 pada bulan maret 2020 yang menyebabkan sentimen negatif terhadap berbagai lini bisnis khususnya bisnis UMKM. Dampak negatif wabah covid-19 yaitu menghambat pertumbuhan bisnis UMKM terutama pergerakan bisnis UMKM yang memerlukan ruang  promosi terhalang dengan adanya physical distancing. Bisnis UMKM memiliki peluang tak terbatas (unlimited) dengan syarat para pelaku UMKM memiliki banyak ide kreatif, keahlian dan ketrampilan yang dapat dijual secara online dan offline. Tantangan pada UMKM yaitu persaingan untuk menghasilkan beragam inovasi dan layanan sehingga dapat bertahan di pasar lokal, dan juga bisa bersaing di pasar Internasional.

Usaha produksi pembuatan tempe dianggap sebagai usaha yang cukup potensial untuk dikembangkan lebih lanjut, mengingat usaha ini mudah dan murah dilakukan. Usaha produksi pembuatan tempe mudah ditemui di wilayah kecamatan Ciracas. Tempe ini digemari oleh banyak konsumen. Banyaknya pesanan yang berdatangan berakibat meningkatkan nilai penjualan dan permintaan tempe di wilayah regional Ciracas dan wilayah di luar Ciracas.


Tujuan penulisan digunakan untuk membuat kesimpulan yang diperoleh dari pengumpulan data. Tujuan penulisan dari produksi tempe dapat diuraikan sebagai berikut:

1.         Mempelajari proses produksi UMKM Barokah pada produk tempe.

2.         Mempelajari perencanaan produksi UMKM Barokah pada produk tempe.


Profil Usaha dan Pemilik UMKM Tempe Barokah

Profil adalah sebuah gambaran singkat tentang seseorang, organisasi, benda lembaga ataupun wilayah. Berikut dibawah ini merupakan tabel profil UMKM tempe barokah.

 

Bill Of Material UMKM Tempe Barokah

Bill Of Material atau sering disingkat BOM merupakan gambaran atau definisi produk terakhir yang terdiri dari item, bahan atau material yang dibutuhkan untuk merakit, mencampur atau memproduksi produk akhir. BOM terdiri dari beberapa bentuk dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan dalam proses industry manufaktur atau lainnya. Berikut dibawah ini merupakan gambar bill of material UMKM tempe barokah.



Proses Produksi UMKM Tempe Barokah

Proses pembuatan tempe meliputi perendaman, penggilingan, pencucian, perebusan, pendinginan, penambahan ragi serta pengemasan dan fermentasi. Berikut dibawah ini merupakan gambar proses produksi UMKM tempe barokah.

a)      Perendaman

Proses pertama setelah kedelai datang ialah perendaman dalam air bersih selama dua jam, guna mencuci dan mengembangkan volume kacang. Setelah bersih dan mengembang, kedelai direbus dalam panci besar berisi air mendidih selama 1-1,5 jam, tergantung jumlah kedelai yang direbus.

b)      Penggilingan

Proses selanjutnya yaitu penggilingan, yang dimana proses penggilingan dilakukan setelah proses perendaman selesai. Biji kedelai digiling hingga menjadi bubur kedelai. Penggilingan ini bertujuan untuk memperkecil partikel sehingga mempermudah ekstrksi protein kedalam kedelai.

c)      Pencucian

Langkah selanjutnya adalah mencuci kacang sebanyak tiga kali penggantian air, menggunakan mesin pencuci biji kedelai. Pencucian terakhir juga menggunakan air panas yang disiramkan ke kacang kedelai.

d)      Perebusan

Proses perebusan berfungsi sebagai proses sterilisasi untuk mematikan mikroorganisme yang tumbuh selama perendaman. Lama perebusan tergantung pada kondisi bahan. Umumnya proses ini memakan waktu sekitar 40-60 menit.

e)      Pendinginan

Biji yang telah direbus ditiriskan dengan ditebarkan di atas nampan yang lebar dan besar agar lebih mudah tiris dan dingin.

f)       Penambahan Ragi

Kacang tersebut seterusnya siap untuk ditiriskan dan diberi taburan ragi, untuk memancing pertumbuhan bakteri baik dalam tempe saat difermentasi.

g)      Pengemasan dan Fermentasi

Setelah ragi menyatu, barulah dikemas dalam plastik yang sudah diberi lubang kecil agar bakteri dari ragi mendapat udara dan bisa berkembang saat proses fermentasi. Setelah itu, tunggu 24 jam dalam ruang fermentasi bersuhu sekitar 30 derajat celsius. Usai tempe jadi, bahan makanan ini pun siap dijajakan.

 

Penentuan Harga Pokok Produksi UMKM Tempe Barokah

Harga pokok produksi adalah bagian penting dalam perhitungan akuntansi. Dalam bisnis, fungsi penting harga pokok produksi adalah memberi perbandingan biaya produksi yang realistis dari waktu ke waktu. Perhitungan ini sangat bermanfaat bagi manajemen dan kelangsungan usaha.

Harga pokok produksi adalah perhitungan yang berhubungan dengan jumlah total yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang, mengubahnya menjadi persediaan, dan menjualnya. Bagi pemilik bisnis, harga pokok produksi adalah alat untuk membantu menentukan profitabilitas. Cara menghitung harga pokok produksi adalah langkah untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang biaya produksi secara keseluruhan dan bagaimana biaya ini berdampak pada laba perusahaan/ UMKM. Harga pokok produksi adalah perhitungan total biaya produksi perusahaan/ UMKM. Berikut dibawah ini merupakan tabel penentuan harga pokok produksi UMKM tempe barokah.




 






Analisa Situasi

Kelompok industri rumah tangga produksi tempe Barokah milik bapak Basir beralamat lengkap Jl. Ciracas, Gg (Depasin 1) Depan pasar impres Rt. 004, Rw. 07 No.28, Bpk. Basir. Kelompok industri rumah tangga ini memulai usaha produksinya pada tahun 2002 dengan produksi olahan yang dihasilkan adalah olahan produk hasil pertanian yaitu tempe. Hampir 20 tahun kelompok industri rumah tangga produksi tempe ini rata-rata setiap harinya mampu menghasilkan produksi atau memiliki kapasitas produksi tempe sebanyak 50 kg, serta melakukan supplier dalam jangka waktu seminggu sekali. Seiring dengan semakin banyaknya permintaan terhadap tempe Barokah, kelompok industri rumah tangga produksi tempe mulai memperhatikan proses pemasaran produk tempe mulai dari proses pengemasan (packing) menggunakan plastik, pemberian label (labelling), dan penetapan harga ke wilayah pasar atau segmentasi pasar yang dituju. Berikut dibawah ini merupakan foto kegiatan kelompok industri rumah tangga produksi tempe Barokah milik bapak Basir:

Bahan Mentah & Proses Pembuatan Kedelai

Pengayakan Kedelai

Proses Memasukkan Kedelai ke Dalam Kemasan

Proses Perekatan Plastik Menggunakan Alat Press Otomatis

Proses Fermentasi Selama 4 Hari

Kelompok industri rumah tangga produksi tempe tersebut merupakan kelompok industri rumah tangga yang berada di wilayah Jl. Ciracas, Gg (Depasin 1) Depan pasar impres Rt. 004, Rw. 07 No.28, Bpk. Basir.

Foto Bersama Bapak Basir Selaku Pemilik Usaha Tempe Barokah


Permasalahan Mitra

Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia semakin bertambah setiap tahunnya. Menurut data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, saat ini pelaku UMKM di Tanah Air mencapai angka 60 juta. Jumlah tersebut diprediksi terus bertambah seiring dengan kemajuan teknologi dan potensi sumber daya manusia yang semakin berkembang. Setiap pendiri UMKM, pasti ada saja masalah yang timbul dan dihadapinya. Secara umum kelemahan yang dimiliki kelompok industri rumah tangga produksi tempe Barokah adalah:

a)      Kualitas produksi tempe masih rendah.

b)      Pengemasan produk tempe masih dilakukan secara sederhana sehingga kurang efisien.

c)      Manajemen pemasaran produk masih sangat terbatas dan tertutup aksesnya.

d)      Penguatan kelembagaan sumberdaya manusia dan eksistensi kelompok industri rumah tangga yang dimiliki masih sangat lemah.

e)      Manajemen administrasi dan keuangan belum tertata rapi.

f)       Fasilitas pendukung produksi masih sangat terbatas.

Penerapan teknologi tepat guna seperti alat perajang tempe (sliccer), alat bantu pengemasan (handsealler) pada kelompok industri rumah tangga produksi tempe sangat diperlukan keberadaannya untuk meningkatkan 3 eksistensi, produktivitas dan sustainability usaha. Melalui program ipteks bagi masyarakat (IbM) pada kelompok industri rumah tangga produksi tempe di Jakarta Timur, Kecamatan Ciracas sangat diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan serta keberlanjutan usaha dimasa yang akan datang.



DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK

Nama/ NPM          :  1. Alfian Rindar Jovanka              / 30420120

                                  2. Bagas Rizki Ramadhan              / 30420266

                                  3. Ilyas Wahyu Nugroho Prasetyo/ 30420581

                                  4. Syifa Shalsabila                          / 31420229

                                  5. Yogi Apriyanto                           / 31420295

Kelompok/ Kelas   : 7 (Tujuh)/ 3ID01

Dosen Pengampu   : Budi Hermana


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kelompok Industri Rumah Tangga Produksi Tempe Barokah

Latar Belakang Indonesia menghadapi wabah covid -19 pada bulan maret 2020 yang menyebabkan sentimen negatif terhadap berbagai lini bisnis k...